Kunci sukses membangun bisnis distribusi, Manajemen dan tata kelola perusahaan menjadi senjata penting untuk memenangkan persaingan. Tidak sedikit bisnis yang terdampak cukup signifikan akibat pandemi yang tak kunjung usai. Namun disisi lain, ada pula bisnis yang mendaur keuntungan karena pandemi ini. Salah satunya adalah bisnis logistik. Saat aktivitas manusia dibatasi, kebutuhan pengantaran hingga ke rumah menjadi hal yang sangat krusial. Tidak heran, jumlah pengiriman barang di masa pandemi melonjak drastis. Tidak cuma barang-barang sekunder maupun tersier, barang kebutuhan pokok pun termasuk fast moving consumer goods (FMCG) sudah sangat lazim dibeli dengan konsep delivery ke rumah.
Kondisi diatas juga mendorong tumbuhnya bidang bisnis baru seperti distribusi. Kebutuhan kecepatan dan kemudahan sampainya barang dengan tepat waktu membuat distributor-distributor baru bermunculan. Skala bisnisnya pun beragam, mulai dari skala kecil, menengah atau ekspansi perusahaan-perusahaan besar.
Namun demikian, persaingan bisnis seharusnya tetap menjadi konsen setiap pebisnis. Pengembangan manajemen dan tata kelola perusahaan menjadi senjata penting untuk memenangkan persaingan. Simak beberapa kiat untuk membangun bisnis distribusi
- Melakukan Riset dan Analisis Pasar Secara Berkala
Sangat penting untuk melakukan banyak riset pasar sebagai dasar pengambilan keputusan sebelum dan saat menjalankan bisnis. Riset tidak selalu berbentuk paperwork yang berat, namun lebih ke pengamatan kompetitor, kebutuhan pelanggan hingga tantangan-tantangan baru yang harus dihadapi Pasar merupakan faktor penting, karena adanya pasar akan menentukan arah produk yang akan didistribusikan nantinya. Jika pasar tepat, maka produk akan tersalurkan kepada target yang tepat pula. Jika hal ini terjadi, maka perputaran produk akan lancar dan menjadi kelancaran usaha pula.
Penggunaan data yang baik juga merupakan bagian dari riset dan analisis pasar. Data adalah dasar pengambil keputusan.
- Menentukan Rantai Distribusi Tepat
Rantai distribusi yang tepat merupakan poin yang paling krusial dalam mendistribusikan barang. Semakin sederhana rantai distribusi maka bisnis akan juga semakin efisien. Rantai distribusi yang panjang dan berbelit-belit akan menambah biaya dan menambah pekerjaan manajemen. Pada dasarnya, distributor merupakan tangan pertama yang menyalurkan produk dari produsen ke retailer atau konsumen akhir. Margin umumnya didapat dari potongan harga dari produsen hingga sampai ke konsumen akhir. Semakin banyak jenis dan kuantiti produk yang didistribusikan, maka potongan harganya pun semakin tinggi.
Distributor harus melakukan pembelian produk, melakukan penyimpanan produk, mengelompokkan produk hingga mengangkut produk sampai ke pengecer akhir. Bahkan perusahaan distribusi termasuk pihak yang bisa menyampaikan informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan produk dan melakukan promosi produk.
Seluruh kemampuan tersebut diaplikasikan membentuk rantai distribusi produk. Pada akhirnya, rantai distribusi adalah serangkaian aktivitas yang pada akhirnya akan berkaitan dengan seluruh proses distribusi barang. Rantai distribusi juga didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan dan penyaluran barang atau jasa dari produsen hingga sampai ke konsumen. Dalam mata rantai mencakup berbagai hal mulai dari jenis, harga, jumlah dan tempat yang dibutuhkan. Tentu saja, rantai distribusi bisa saja berbeda pada setiap lokasi dan jenis barang, hal inilah yang membutuhkan kecermatan para distributor.
- Kontrol Persediaan Barang dengan Seksama
Distributor yang baik, harus dapat menjamin ketersediaan stok barang di gudang, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Keberadaan barang di gudang sangat menentukan ketersediaan barang pasar, yang sangat menentukan kredibilitas merek. Keterlambatan pengiriman dapat membuat produk kompetitor dipilih oleh konsumen apalagi untuk barang-barang fast moving. Di sisi lain, pengontrolan barang juga menyangkut tanggal kadaluarsa yang sangat menentukan kualitas produk. keterlambatan pengiriman yang menyebabkan barang Anda menjadi kadaluarsa. Buatlah sistem inventori dengan teknologi yang cukup untuk mengetahui jumlah dan kebutuhan barang secara realtime.
- Memonitor Arus Kas
Manajemen keuangan pada dasarnya adalah penentu keberhasilan seluruh jenis bisnis. Pada bisnis distribusi, hal ini menjadi sangat krusial karena sistem pembayaran antara distributor dan pengecer bisa saja berbeda-beda untuk setiap produk atau produsen. Penggunaan teknologi pendukung sangat penting agar seluruh tagihan dan piutang serta kewajiban bisnis lainnya dapat dipatuhi tepat waktu.
- Membangun Salesforce yang solid.
Tidak dipungkiri sales force atau tenaga penjualan di lapangan adalah ujung tanduk distribusi barang. Mereka tidak sekedar membawa barang ke ritel, namun juga membangun strategi serta menjalin hubungan baik dengan peritel. Sales force juga dituntut dapat membaca kondisi pasar, mengembangkan pasar hingga membuat laporan sebagai dasar pengambil keputusan manajemen.
Karena itulah, pengelolaan sales force selalu menjadi unsur penting yang harus menjadi konsentrasi manajemen.
Sales force juga perlu didukung aplikasi digital yang membuatnya leluasa bergerak tanpa terbebani oleh banyak laporan yang ribet sama seperti unsur-unsur lain.