Beberapa perusahaan memulai transformasi digital seperti menyalakan mesin tanpa arah. Mereka membeli sistem baru, pelatihan dilakukan, bahkan server cloud sudah aktif. Namun setelah enam bulan berjalan, hasilnya belum terasa signifikan. Tim kebingungan, data berlimpah tapi tidak dimanfaatkan, dan teknologi yang dibeli tidak digunakan secara maksimal.
Kasus ini sering terjadi bukan karena sistemnya buruk, tapi karena tidak ada arah yang jelas sejak awal.
Transformasi Bukan Sekadar Digitalisasi Proses
Satu kesalahan umum adalah menyamakan digitalisasi dengan transformasi. Digitalisasi hanya memindahkan proses lama ke sistem baru. Tapi transformasi? Itu soal perubahan cara berpikir dan bekerja. Dan seperti semua perubahan besar, dibutuhkan arah.
Tujuan yang jelas memberi dampak besar:
- 
	
Menjadi dasar dalam memilih teknologi yang tepat.
 - 
	
Menentukan prioritas area operasional mana yang diubah lebih dulu.
 - 
	
Menjadi tolok ukur dalam mengukur ROI dan dampak nyata.
 
"Banyak perusahaan yang datang ke kami dan bilang ingin 'go digital'. Tapi saat kami tanya tujuannya apa, jawabannya masih umum: biar lebih efisien, biar lebih modern. Itu belum cukup."
— Business Development Pratesis
Menentukan Tujuan: Apa yang Ingin Dicapai?
Langkah pertama adalah mengidentifikasi tantangan nyata. Apakah distribusi tidak terkontrol? Apakah operasional antar site tidak sinkron? Apakah visibilitas ke tim lapangan minim? Tujuan transformasi harus berangkat dari pain point yang spesifik dan berdampak.
Contohnya:
- 
	
Tujuan distribusi: "Kami ingin semua aktivitas sales dapat dipantau real-time dan laporan otomatis dikirim setiap sore."
 - 
	
Tujuan tambang: "Kami ingin status alat berat dan progres proyek bisa dipantau langsung dari pusat, tanpa menunggu laporan mingguan."
 
Dengan tujuan seperti itu, strategi teknologi menjadi lebih tajam, dan tim pun tahu arah perubahan.

Visi yang Dihidupkan, Bukan Hanya Ditulis
Punya tujuan saja tidak cukup, visi itu harus disampaikan dan dihidupi oleh seluruh tim. Transformasi akan berjalan lebih lancar jika semua orang paham apa yang ingin dicapai dan mengapa itu penting.
- 
	
Libatkan pimpinan sebagai sponsor utama.
 - 
	
Ajak tim operasional dan lapangan ikut menyusun perubahan.
 - 
	
Komunikasikan tujuan secara rutin dan transparan.
 
"Transformasi digital paling sukses yang kami dampingi, bukan yang punya anggaran terbesar, tapi yang punya visi paling jelas dan konsisten dikomunikasikan."
— Project Director Pratesis
Distribusi dan Mining: Dua Tujuan, Satu Prinsip
Meskipun karakter industrinya berbeda, baik distribusi maupun pertambangan sama-sama perlu tujuan transformasi yang spesifik.
Di sektor distribusi, transformasi sering ditujukan untuk meningkatkan kecepatan eksekusi dan transparansi kanal penjualan. Misalnya:
- 
	
Meningkatkan akurasi stok dan order.
 - 
	
Menstandarisasi pelaporan dari distributor ke principal.
 
Sementara di pertambangan, tujuan umumnya fokus pada integrasi data antar site, kontrol proyek, dan optimalisasi aset:
- 
	
Menyederhanakan pelacakan alat berat dan pemeliharaannya.
 - 
	
Mengelola anggaran dan sumber daya dengan lebih transparan.
 
Kunci utamanya: sesuaikan tujuan dengan kondisi operasional masing-masing.
Pertanyaan Reflektif Sebelum Memulai
- 
	
Masalah apa yang paling sering menghambat operasional kami?
 - 
	
Kalau semua sistem bisa diubah, bagian mana yang paling berdampak?
 - 
	
Siapa yang akan paling merasakan manfaat dari transformasi ini?
 
Di artikel selanjutnya, kita akan membahas: bagaimana membangun tim dan budaya yang siap menghadapi perubahan. Karena tanpa kesiapan dari dalam, teknologi terbaik pun tidak akan efektif.
Pratesis hadir untuk membantu perusahaan membangun arah transformasi yang sesuai dengan realita dan prioritas bisnis mereka. Kami percaya, transformasi yang tepat dimulai dari tujuan yang jelas dan disepakati bersama.